A. KUTIPAN
1. Pengertian Kutipan
Kutipan adalah pinjaman pendapat dari seseorang, baik berupa tulisan, maupun dalam bentuk lisan.
2. Prinsip mengutip
Karena kutipan itu pada hakekatnya adalah pinjaman pendapat seseorang, maka pengutip tidak diperkenankan mengadakan perubahan, baik kata-katanya maupun tekniknya. Bila penulis terpaksa mengadakan perbaikan, misalnya dianggap ada kesalahan, penulis harus memberi keterangan.
Contoh:
‘Tugas polisi antara lain adalah memberi pelayan kepada masyarakat.’
Pengutip tahu bahwa dalam kalimat itu ada kata yang salah, namun pengutip tidak boleh memperbaikinya.
Cara memperbaikinya:
‘Tugas polisi antara lain adalah memberi pelayan [seharusnya, pelayanan, penulis] kepada masyarakat.’
‘Tugas polisi antara lain adalah memberi pelayan [Sic!] kepada masyarakat.’
[Sic!] artinya dikutip sesuai dengan aslinya.
Cara 2) ini lebih umum.
- Menghilangkan bagian kutipan
Dalam kutipan diperkenankan menghilangkan bagian-bagian kutipan dengan syarat bahwa penghilangan bagian itu tidak menyebabkan perubahan makna.
Caranya :
- Menghilangkan bagian kutipan yang kurang dari satu alinea :
Bagian yang dihilangkan diganti dengan tiga titik berspasi.
- Menghilangkan bagian kutipan yang lebih dari satu alinea :
Bagian yang dihilangkan diganti dengan titik berspasi sepanjang garis (dari margin kiri sampai ke margin kanan).
3. Jenis Kutipan
a. Kutipan langsung : adalah pinjaman pendapat dengan mengambil secara lengkap kata demi kata, kalimat demi kalimat dari sumber teks asli. Kutipan tak langsung: adalah pinjaman pendapat dengan mengambil inti sarinya saja.
Kutipan pada catatan kaki
Kutipan atas ucapan lisan
Kutipan dalam kutipan
Kutipan langsung pada materi
4. Cara Mengutip
a. Kutipan langsung
1) yang tidak lebih dari empat baris:
a) kutipan diintegrasikan dengan teks
b) jarak antar baris kutipan dua spasi
c) kutipan diapit dengan tanda kutip
d) sesudah kutipan selesai, langsung di belakang yang dikutip dalam
tanda kurung ditulis sumber dari mana kutipan itu diambil, dengan
menulis nama singkat atau nama keluarga pengarang, tahun terbit,
dan nomor halaman tempat kutipan itu diambil
2) yang lebih dari empat baris:
a) kutipan dipisahkan dari teks sejarak tiga spasi
b) jarak antar baris kutipan satu spasi
c) kutipan dimasukkan 5-7 ketukan, sesuai dengan alinea teks
pengarang atau pengutip. Bila kutipan dimulai dengan alinea baru,
maka baris pertama kutipan dimasukkan lagi 5-7 ketukan
d) kutipan diapit oleh tanda kutip atau tidak diapit tanda kutip
e) di belakang kutipan diberi sumber kutipan {seperti pada 1)}
b. Kutipan tak langsung
1) kutipan diintegrasikan dengan teks
2) jarak antar baris kutipan spasi rangkap
3) kutipan tidak diapit tanda kutip
4) sesudah selesai diberi sumber kutipan
c. Kutipan pada catatan kaki
Kutipan selalu ditempatkan pada spasi rapat, meskipun kutipan itu
singkat saja. Kutipan diberi tanda kutip, dikutip seperti dalam teks
asli.
d. Kutipan atas ucapan lisan
Harus dilegalisir dulu oleh pembicara atau sekretarisnya (bila
pembicara seorang pejabat). Dapat dimasukkan ke dalam teks sebagai
kutipan langsung atau kutipan tidak langsung.
e. Kutipan dalam kutipan
Kadang-kadang terjadi bahwa dalam kutipan terdapat lagi kutipan. Dalam hal ini dapat ditempuh dua cara :
- Bila kutipan asli tidak memakai tanda kutip, kutipan dalam kutipan dapat mempergunakan tanda kutip tunggal atau tanda kutip ganda. Bila kutipan asli memakai tanda kutip tunggal, kutipan dalam kutipan memakai tanda kutip ganda.
- Sebaliknya bila kutipan asli memakai tanda kutip ganda, kutipan dalam kutipan memakai tanda kutip tunggal.
f. Kutipan langsung pada materi
Kutipan langsung dimulai dengan materi kutipan hingga perhentian terdekat, (dapat berupa koma, titik koma, atau titik) disusul dengan sisipan penjelas siapa yang berbicara.
B. DAFTAR PUSTAKA
1. Pengertian Daftar Pustaka
Daftar pustaka adalah sebuah daftar yang berisi judul buku, artikel, dan bahan penerbitan lainnya yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan yang tengah digarap.
2. Unsur Daftar Pustaka:
a. Nama pengrang
b. Judul referensi (buku, artikel)
c. Data publikasi: Tempat terbit, penerbit, tahun terbit, cetakan ke berapa, nomor jiid,
dan jumlah halaman.
d. Untuk artikel majalah: judul artikel, nama majalah, jilid, nomor, tahun, halaman.
e. Untuk artikel harian: judul artikel, nama harian, hari, tanggal, tahun, halaman.
3. Teknik Penulisan
a. Nama pengarang diurutkan menurut urutan alfabetis. Nama yang dipakai dalam
urutan itu adalah nama keluarga, bila ada nama kelaurga.
b. Bila tak ada nama pengarang, maka judul buku atau judul artikel yang dimasukkan
dalam urutan alfabetis. Kata sandang dalam bahasa Barat tidak diperhitungkan
untuk penyusunan ini.
c. Bila seorang pengarang membuat lebih dari satu referensi, maka untuk referensi
kedua dan seterusnya nama pengarag tidak perlu dicantumkan, tetapi diganti
dengan garis sepanjang 5 (lima) atau 7 (tujuh) ketukan.
d. Jarak antar baris untuk satu referensi satu spasi, jarak antara satu referensi dengan
referensi yang lain dua spasi.
e. Baris pertama dimulai dari margin kiri, baris kedua dan seterusnya dimasukkan
3 (tiga) ketukan, bila alinea teks masuk 5 ketukan; baris kedua dan seterusnya \
dimasukkan 4 (empat) ketukan masuk bila alinea teks masuk 7 ketukan .
0 comments:
Post a Comment