Pages

Monday, November 22, 2010

Kerangka Karangan

0 comments
Pengertian
Kerangka karangan merupakan rencana penulisan yang memuat garis-garis besar dari suatu karangan yang akan dibuat, yang disusun secara sistematis, logis, terstruktur.

Manfaat Kerangka Karangan Bagi Penulis
1. Karangan akan tersusun secara teratur. Penulis akan dapat membuat karangan dengan alur yang runtut.
2. Tidak akan terjadi replikasi atau duplikasi gagasan. Dengan adanya kerangka karangan, proses menulis karangan akan menjadi lebih mudah. Seorang penulis akan tahu apa yang sudah dituliskan dalam karangan dan apa saja yang belum.
3. Memudahkan penyampaian pesan penulis kepada pembaca.

Macam-Macam Susunan Kerangka Karangan
1. Alamiah
    Susunan atau pola alamiah adalah urutan elemen-elemen kerangka karangan sesuai dengan keadaan nyata di alam.

2. Logis
    a. Klimaks - anti klimaks
    b. Umum - Khusus
    c. Sebab - Akibat
    d. Proses

Sistem Penomoran
1. Romawi Kecil
Penomoran dengan memakai romawi kecil dipakai untuk halaman judul, abstrak, kata pengantar atau prakata, daftar isi, daftar tabel, daftar grafik, daftar singkatan dan lambang.

2. Romawi besar
Angka Romawi besar digunakan untuk menomori tajuk bab (bab pendahuluan, bab teoretis, bab metode dan objek penelitian, bab analisis data, dan bab penutup).

3. Penomoran dengan Angka Arab
Penomoran dengan angka Arab (0―9) dimulai bab I sampai dengan daftar pustaka.

4. Letak Penomoran
Setiap penomoran yang bertuliskan dengan huruf kapital, nomor halaman diletakkan atau berada di tengah-tengah, sedangkan untuk nomor selanjutnya berada di tepi batas (pias) kanan atas.

5. Sistem Penomoran
Sistem penomoran dengan angka arab mempergunakan sistem dijital. Angka terakhir dalam sistem dijital tidak diberikan titik seperti 1.1 Latar Belakang Masalah, 3.2.2 Sejarah dan Perkembangan PT Telkom. Akan tetapi, bila satu angka diberi tanda titik seperti 1. Pendahuluan, 2. Landasan Teori dll. (dalam makalah). Apabila ada penomoran sistem dijital antara angka Arab dengan huruf, harus dicantumkan titik seperti 3.2.2.a. Sistem penomoran pada dasarnya mengikuti kaidah Ejaan yang Disempurnakan.

Monday, November 1, 2010

TEMA, TOPIK, JUDUL

0 comments
TOPIK

Topik berasal dari bahasa Yunani “topoi” yang berarti tempat, dalam tulis-menulis, topik dapat berarti pokok pembicaraan atau sesuatu yang menjadi landasan penulisan suatu artikel.




Topik merupakan pokok bahasan, pembicaraan, atau masalah yang dibahas. Sebagai pokok bahasan, topik harus diidentifikasi terlebih dahulu sebelum kegiatan menulis dilakukan. Topik dapat terdiri dari satu kata saja. Topik dapat dikembangkan menjadi sebuah tulisan yang harus diidentifikasi agar tersingkap apa maksud di balik topik yang dipilih. Jadi kita harus memilih salah satu agar kita bisa membatasi topik tersebut (spesifikasi).









Unsur-unsur yang harus diperhatikan dalam memilih Topik :

1. Pelaku topik

2. Dasar-dasar topik

3. Objek topik

4. Tujuan topik

5. Manfaat topik





Unsur-unsur di atas merupakan panduan untuk  menetapkan tinjauan utama yang akan kita bidik sebagai sasaran guna mendapatkan tema yang sesuai dari sebuah penelitian yang akan dilakukan.









Sumber-sumber untuk mencari inspirasi topik penelitian :

1. dosen

2. bulletin

3. majalah

4. hasil perbincangan dengan masyarakat

5. praktisi isu di surat kabar

6. kumpulan judul dan abstrak penelitian





Syarat-syarat Topik yang Baik :




1. Topik yang baik bagi penulis

Topik yang baik berbasis pada kompetensi penulisnya, sesuai dengan :

a. Bidang keahliannya

b. Bidang studi yang didalami

c. Pengalaman penulis, pengalaman kerja, praktik di lapangan, penelitian, partisipasi dalam kegiatan ilmiah

d. Bidang kerja atau profesi

e. Karakter penulis

f. Temuan yang pernah diteliti

g. Kualifikasi pengalaman : nasional , internasional

h. Kemampuan memenuhi tuntutan masyarakat pembacanya

i. Kemampuan memenuhi target kebutuhan segmen pembacanya

j. Temuan baru dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang diperlukan para pembacanya





2. Topik yang baik bagi pembaca

Topik itu dapat mengembangkan basis kompetensi pembacanya, sesuai dengan :

a. Tuntutan pembaca untuk mencapai target informasi yang diharapkan

b. Upaya pembaca untuk meningkatkan kecerdasan, kompetensi pengembangan akademik dan profesi

c. Ilmu pengetahuan dan teknologi yang ditekuni pembacanya

d. Pengembangan dan peningkatan karir dan profesinya

e. Upaya mempertajam dan memperhalus rasa kemanusiaan

f. Upaya mempertajam dan memperhalus nalarnya

g. Sesuai dengan kebutuhan informasi iptek yang diperlukan





Jika ditinjau secara umum syarat topik yang baik yaitu :

1. Menarik untuk ditulis dan dibaca.

Artinya topik tersebut dapat menarik banyak pembaca, bukan hanya dari kalangan tertentu, tetapi lebih luas jangkauannya. Menarik juga berarti memunculkan banyak tanggapan atau apresiasi.





2. Dikuasai dengan baik oleh penulis minimal prinsip-prinsip ilmiah.

Untuk menghasilkan tulisan yang baik, penulis harus menguasai teori-teori (data sekunder), data di lapangan (data primer). Selain itu, penulis juga harus menguasai waktu, biaya, metode pembahasan, bahasa yang digunakan, dan bidang ilmu.





TEMA


Tema berasal dari bahasa Yunani “thithenai”, yang berarti sesuatu yang telah diuraikan atau sesuatu yang telah ditempatkan. Tema merupakan amanat utama yang disampaikan oleh penulis melalui tulisannya. Dalam karang-mengarang, tema adalah pokok pikiran yang melandasi sebuah karangan atau tulisan. Tema ini yang akan menentukan arah tulisan atau tujuan dari penulisan sebuah artikel. Menentukan tema berarti menentukan apa masalah sebenarmya yang akan ditulis atau diuraikan.





Tema merupakan persoalan utama yang diungkapkan oleh pengarang dalam sebuah karya kesusasteraan seperti cerpen atau novel. Biasanya tema diolah berdasarkan motif tertentu yang terdiri dari objek, peristiwa, kejadian, dan sebagainya.







Syarat-syarat Tema yang Baik :

1. Tema harus menarik perhatian penulis maupun pembaca.

2. Tema harus diketahui/dipahami penulis.

3. Tema harus bermanfaat.

4. Tema yang dipilih harus berada di sekitar kita.

5. Tema yang dipilih memiliki ruang lingkup yang sempit dan terbatas.

6. Tema yang dipilih memiliki data dan fakta yang objektif.

7. Tema yang dipilih harus memiliki sumber acuan.





JUDUL


Judul adalah nama yang dipakai untuk buku, bab dalam buku, kepala berita, identitas atau cermin dari jiwa seluruh karya tulis, bersifat menjelaskan diri dan manarik perhatian, dan ada kalanya menentukan wilayah.









Judul terbagi menjadi dua, yaitu :




1. Judul langsung

Judul yang erat kaitannya dengan bagian utama sebuah tulisan, sehingga hubugannya dengan bagian utama nampak jelas.





2. Judul tak langsung

Judul yang tidak langsung hubungannya dengan bagian utama sebuah tulisan tetapi tetap menjiwai seluruh isi tulisan.






Fungsi Judul :


1. Merupakan identitas/cermin dari jiwa seluruh karya tulis.

2. Temanya menjelaskan diri dan menarik sehingga mengundang orang untuk membacanya atau untuk mempelajari isinya.

3. Merupakan gambaran umum tentang arah, maksud, tujuan, dan ruang lingkupnya.

4. Relevan dengan isi seluruh naskah, masalah maksud, dan tujuannya.






Syarat Judul yang Baik :


1. Sesuai dengan topik

Pada karangan ilmiah formal, judul karangan sama dengan topiknya.

Contoh :

Topik : Analisis relasi fungsi pengiklanan terhadap penjualan produk

Judul : Analisis relasi fungsi pengiklanan terhadap penjualan produk pada PT Pete




2. Sesuai dengan isi karangan

Karangan ilmiah harus membatasi konsep, lokasi, dan tempat untuk memastikan data sekunder dan data primer yang digunakan.




3. Berbentuk frasa (bukan kalimat)

Judul dinyatakan dalam bentuk frasa dan bukan kalimat. Frasa adalah kelompok kata yang merupakan kesatuan makna. Frasa tidak mengandung unsur subjek dan predikat.

Contoh :

Upaya melestarikan hutan dengan reboisasi (benar)




4. Singkat

Indikator singkat : mudah diingat, mudah dipahami, tidak melebihi 9 kata (tidak termasuk kata tugas)




5. Provokatif

Sedemikian rupa dibuat menarik sehingga menimbulkan keingintahuan dari para pembaca terhadap isi tulisan.





PERBEDAAN TEMA, TOPIK, JUDUL

Topik, tema, dan judul pada dasarnya hampir sama maknanya, yaitu pokok pembicaraan dalam diskusi atau dialog, pokok pikiran suatu karangan, dan nama yang digunakan untuk makalah atau buku atau gubahan sajak. Untuk jelasnya, marilah kita kutip apa yang dikemukakan oleh Pusat Bahasa lewat Kamus Besar Bahasa Indonesia, sbb.




Topik
Pokok pembicaraan dalam diskusi, ceramah, karangan, dsb; bahan diskusi. Hal yang menarik perhatian umum waktu akhir-akhir ini; bahan pembicaraan.



Tema

Pokok pikiran, dasar cerita (yang dipercakapkan, dipakai sebagai dasar mengarang, emnggubah sajak, dsb).


Judul
Nama yang dipakai untuk buku atau bab dalam buku yang dapat menyiratkan secara pendek isi buku atau bab itu. Kepala karangan (cerita, drama; tajuk). Berjudul berarti berkepala karangan; bertajuk


Jelas terlihat bahwa apa yang dikemukakan Kamus Besar Bahasa Indonesia menyiratkan bahwa arti ketiga kata yang kita bicarakan ini sama adanya. Jika kita berdialog dengan seseorang, biasanya kita memperbincangkan satu masalah tertentu, umpamanya tentang banjir, tentang narkoba, tentang sepak bola, dsb. Kalau yang kita bicarakan hanya satu masalah saja, maka hal semacam itu topik tunggal. Akan tetapi, kadangkala kita mula-mula membicarakan satu masalah saja, kemudian berkembang kepada masalah lain, maka topiknya menjadi banyak. Topik semacam itu kita sebut multitopik atau topik ganda.


Tidak saja topik yang dapat dipecahan menjadi subtopik, tema dapat pula menjadi subtema, judul menjadi subjudul.Dialog dengan subtopik seperti contoh tadi, merupakan komunikasi yang efektif. Hal semacam itu harus diahindari dengan empathy, yaitu merasakan apa yang dirasakan lawan bicara kita. Sebuah dialog bisa berhasil baik, jika keduanya berada dalam mood (suasana hati) yang sama.


Judul dapat dikatakan sebagai jabaran topik atau tema. Karena itu judul harus mempu mencerminkan topik atau tema, tidk boleh menyimpang dari intinya. Itulah sebabnya memilih judul tidak selalu gampang.Dalam percakapan sehari-hari yang kurang penting, tidak biasa ditentukan topiknya. Namun,dalam pembicaraan atau dialog khusus bisa saja ditentukan topiknya supaya pihak-pihak bisa mempersiapkan diri.








Sumber :

http://thepanzel.blogspot.com/2010/06/topik-tema-judul-perbedaannya.html

http://rangerwhite09-artikel.blogspot.com/2010/04/makalah-tentang-topik-tema-judul-m-k-l.html

http://books.google.co.id/books?id=BADrCn6lQ0oC&pg=PA244&lpg=PA244&dq=syarat+topik+yang+baik&source=bl&ots=KkSRoYr9BU&sig=SjJvj0q9ys6ofJIvwu_-wliJYaY&hl=id&ei=z4TKTOb7Lc2ecYj9tLUC&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=3&ved=0CB0Q6AEwAg#v=onepage&q=syarat%20topik%20yang%20baik&f=false